Follow Us

  • Share

    Tabungan, Investasi, Mana yang Harus Dipilih Oleh Anak Muda?

    Serupa tapi tak sama, tabungan dan investasi merupakan dua hal yang seringkali disandingkan oleh orang-orang. Kebanyakan orang awam menyangka keduanya adalah hal yang sama, padahal tidak begitu nyatanya.

    Mudahnya investasi merupakan bentuk usaha yang kamu lakukan untuk menambah nilai dari aset yang sudah kamu miliki sebelumnya. Semacam menanam bibit bunga, dengan berharap akan tumbuh menjadi pohon yang subur.

    Adapun menabung mudahnya merupakan proses menyisihkan sebagian pendapatan sebagai aset beku yang bisa digunakan di masa mendatang. Bisa berbunga? Tentu, sebagian bank baik konvensional dan syariah menawarkan jasa semacam ini.

    Loh, lantas apa bedanya ya? dan mana yang harus kamu pilih?

    Baca Juga Investasi untuk Karyawan, Bisnis Rumahan yang Bisa Dicoba

    Produk Tabungan, Perlukah Dimiliki?

    tabungan

    Produk tabungan merupakan salah satu produk dari bank yang paling populer serta paling dikenal oleh masyarakat di seluruh Indonesia saat ini.

    Lebih jauh lagi, bagi kalangan muslim sendiri sudah banyak sekali tabungan berbasis syariah saat ini.

    Hal pertama yang harus kamu ketahui mengenai tabungan adalah esensi utamanya, yakni:

    • Penyimpanan uang di dalam bank merupakan sebuah target jangka pendek, dan bukan untuk menghasilkan kekayaan dalam jumlah besar di masa depan.
    • Pertumbuhan nilai aset yang dititipkan ke bank, berjalan dengan sangat lambat. Bahkan pada beberapa sistem syariah (Wadiah), nilai aset tidak bertambah dan cenderung menurun mengikuti nilai inflasi.
    • Uang bisa dicairkan secara langsung dan kapan saja.
    • Risiko yang dimiliki oleh nasabah sebagai orang yang menitipkan aset mereka kepada bank, sangatlah kecil. Bahkan nyaris nol sama sekali.

    Tabungan sendiri secara definisi merupaan simpanan aset yang penarikannya hanya bisa dilakukan berdasarkan persyaratan-persyaratan tertentu.

    Nah secara riil di dunia nyata, tentu proses penarikan bisa dilakukan bagi kamu yang memiliki kartu ATM ataupun akses kepada rekening yang bersangkutan (formulir transfer, cek, slip, mobile banking, dsb).

    Perlu diketahui pula, sebagaimana yang kami jelaskan di atas. Penekanannya adalah bahwa tujuan menabung di bank adalah untuk menimbun cadangan kebutuhan di masa depan, bukan untuk menambah nilai aset.

    Mengapa Tabungan Sangat Populer

    Kami tentu saja tidak mungkin membahas kelebihan dan kekurangan dari tabungan dan investasi. Karena keduanya merupakan hal yang berbeda, khususnya dari tujuan dan proses yang dimiliki.

    Akan tetapi ada beberapa alasan, mengapa tabungan saat ini menjadi begitu populer:

    1. Syarat pembuatan tabungan saat ini menjadi semakin mudah, bahkan jauh lebih mudah ketimbang 5-10 tahun yang lalu.
      • Saat ini kamu tinggal datang dengan membawa KTP dan KK saja, serta uang saldo minimal yang sangat sedikit.
      • Beberapa bank memungkinkan calon nasabahnya menabung hanya dengan dana awal Rp 100.000,- saja.
    2. Fasilitas yang sangat menarik, apalagi bank-bank milik BUMN yang memiliki banyak sekali mesin ATM, produk turunan seperti uang elektronik, dan semacamnya.
    3. Aset yang cair dan bisa ditarik kapanpun sesuai dengan kehendak si pemilik.
      • Berbeda dengan investasi yang biasanya tidak bisa ditarik dengan begitu mudah. Apalagi investasi yang sifatnya kaku.
    4. Bisa ‘berbunga’.
      • Nah untuk yang satu ini tentu kamu wajib berhati-hati, apalagi yang beragama muslim. Dimana menurut keyakinan yang ada bunga merupakan sesuatu yang dilarang dalam islam.
      • Untungnya saat ini banyak sekali bank syariah yang menjalankan proses-proses perbankan yang syariah sehingga halal di dalam islam.

    Adapun metode perhitungan bunga dari bank konvensional yang umum dilakukan saat ini adalah sebagai berikut:

    1. Metode Bunga Saldo Terendah, dimana pihak bank akan melakukan penghitungan bunga berdasarkan jumlah saldo terendah pada bulan terhitung.
    2. Metode bunga Saldo Rata-Rata, salah satu metode yang cukup sering dilakukan dimana bunga akan dikali dengan saldo rata-rata rekening bank mu.
    3. Metode bunga Saldo Harian, dimana bunga dihitung dengan menjumlahkan perhitungan bunga harian, berdasarkan jumlah uang harian.

    Lebih jauh lagi, apalagi bagi kamu yang memiliki uang dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Biasanya kamu tidak akan bisa menikmati bunga yang diberikan oleh pihak bank. Karena dalam jumlah tertentu biaya administrasi bulanan bisa lebih besar dari bunga yang dihasilkan.

    Investasi, Dahulu Dijauhi saat Ini Diminati

    saham

    Seiring dengan perkembangan zaman, yang diikuti dengan semakin terbukanya informasi yang ada. Saat ini diketahui di Indonesia ada lebih banyak investor pemula yang mencoba menanamkan dana mereka.

    Lebih jauh lagi, hal ini sejalan dengan karakteristik sosial budaya dari orang tua kita yang cenderung menghindari risiko. Apalagi berhubungan dengan harta benda yang dimiliki.

    Sama seperti tabungan, kamu perlu memahami beberapa esensi penting dari investasi. Apalagi nantinya ada banyak sekali bentuk investasi yang bisa kamu pilih.

    • Investasi merupakan proses jangka panjang, dan sangat tidak cocok digunakan bagi kamu yang masih memiliki banyak kebutuhan mendadak.
      • Bisa juga diartikan, dana yang harus diinvestasikan merupakan dana beku yang memang sama sekali tidak kamu butuhkan.
      • Ketimbang diam di bank dan berkurang nilainya, lebih baik diinvestasikan.
    • Pertumbuhan nilai aset jauh lebih cepat, dan pada beberapa kasus yang jarang bisa ratusan dan hingga ribuan kali lipat dibandingkan bunga bank.
    • Risiko jauh lebih tinggi dibandingkan menabung, akan tetapi manfaat yang didapatkan pun tentu saja jauh lebih tinggi. Low risk low return, high risk high return!

    Dari sana barangkali kamu bisa menyimpulkan bahwa proses investasi nantinya akan mencakup ‘penitipan’ atau penanaman sejumlah aset pada perusahaan dan/atau proyek. Tujuannya adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

    Akan tetapi dana yang ‘dititipkan’ tersebut tentu saja memiliki risiko, tidak menjadi keuntungan. Alias gagal bayar. Hal inilah yang membuat banyak orang menghindari investasi.

    Padahal kamu tidak perlu khawatir, dimana ada banyak sekali pilihan investasi yang bisa dilakukan. Khusus untuk pemula, dan orang-orang yang khawatir sekalipun, ada beberapa jenis investasi dengan risiko yang sangat rendah yang bisa dipilih.

    Jenis Investasi yang Bisa Dicoba

    Membahas jenisnya secara keseluruhan mungkin akan memakan waktu sangat panjang. Tapi secara umum investasi terbagi menjadi dua hal:

    • Investasi Riil
      • Menaruh dana pada aset yang memiliki wujud (aset riil) seperti bangunan, emas, tanah, kendaraan.
      • Biasanya dilakukan dalam bentuk investasi langsung kepada suatu bisnis.
      • Bisa juga dilakukan dengan cara investasi terhadap beberapa benda, misalnya investasi emas.
    • Investasi Finansial
      • Menaruh dana pada aset non riil, sering disebut aset finansial seperti saham, obligasi, deposito, surat berharga negara, surat berharga syariah negara, dan sebagainya.
      • Biasanya dilakukan dalam bentuk investasi tidak langsung, dan bahkan ada beberapa instrumen yang memungkinkan kamu menitipkan dana tersebut kepada manajer investasi.

    Lebih jauh lagi kamu bisa membaca beberapa jenis investasi yang cocok dilakoni disini!

    Selain itu ada beberapa hal penting yang harus selalu dipertimbangkan oleh para setiap calon investor:

    • Analisis kondisi ekonomi, salah satu analisis penting adalah kondisi perekonomian negara secara umum. Hal ini adalah salah satu hal penting yang harus kamu pelajari sebelum terjun ke dunia investasi.
    • Analisis spesifik sesuai industri, nah kamu juga harus bisa melakukan analisis secara spesifik sesuai dengan industri yang dipilih. Apalagi bagi kamu yang ingin bermain di pasar modal.
    • Analisis fundamental perusahaan, nah yang satu ini sih sangat penting untuk kamu yang ingin terjun ke pasar saham.

    Disamping analisis di atas, kami juga cukup menyarankan kamu untuk mempelajari beberapa hal terkait proses bisnis. Apalagi bila investasi yang dilakukan mencakup investasi di sektor riil.

    Lebih jauh lagi, ada beberapa orang yang berpendapat bahwa sebaiknya ketika memutuskan untuk menyetor dana kepada pelaku bisnis, kamu sudah pernah melakukan bisnis sebelumnya.

    Atau setidak-tidaknya bila ingin berinvestasi di bisnis tertentu, kamu memahami proses bisnis yang dilakukan si pengguna modalmu tersebut.

    Mana yang Harus Dipilih, Menabung atau Investasi?

    Pertanyaan terpenting yang harus dijawab tentu saja mana yang harus dipilih antara kedua hal tersebut? Jawabannya adalah tabungan terlebih dahulu baru investasi.

    Di awal memang kamu bisa menentukan tujuan yang ingin kamu capai. Mudahnya tujuan jangka pendek, dengan proses pencairan mudah ya menabung. Bila mau tujuan jangka panjang tapi sulit dicairkan ya investasi.

    Tapi pertanyaannya adalah, bila dana masih terlalu sedikit bagaimana? Tentu menabung menjadi solusi.

    Ketika menabung, selalu sediakan alokasi dana di bawah ini (membuat pos keuangan yang baik):

    • 50% (atau lebih) untuk pengeluaran bulanan wajib.
    • 20-30% untuk dana darurat
    • 10-20% untuk keinginan dan gaya hidup

    Rumus di atas bukanlah rumus baku, tapi hal pertama yang harus dipahami tentu saja pengeluaran bulanan wajib adalah pos terbesar. Asumsikan gaji yang kamu dapatkan RP 2.500.000,- per bulan, tapi pengeluaran bulananmu Rp 2.300.000,-

    Maka, sangat tidak mungkin kamu melakukan investasi. Karena dana sisa yang kamu miliki saja hanya Rp 200.000,- per bulan. Berapa alokasi dana daruratmu dan berapa alokasi dana hiburanmu?

    Lebih jauh lagi dana darurat sendiri memiliki banyak formula, namun yang paling terkenal adalah 3 kali dana pengeluaran bulanan wajib, dikali dua bila sudah memiliki pasangan dan dikali tiga bila memiliki satu anak, dan seterusnya.

    Oleh karena itulah memang pada akhirnya kamu harus menabung terlebih dahulu, memenuhi kebutuhan wajib, sambil menabung dana darurat. Bila dana darurat sudah tercapai, dana hiburan sudah bisa diambil, selebihnya adalah “dana dingin” yang boleh kamu investasikan.

    Kesimpulannya?

    Menabung dulu lalu berinvestasi, tapi tidak ada yang lebih baik. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah melakukan keduanya secara beriringan, dan tentu dengan perhitungan yang cermat.

    Top Up e-Wallet

    Artikel Seru buat kamu

    Beli kebutuhan mu disini yah