Follow Us

  • Share

    Cara Melunasi Hutang Kartu Kredit yang Menumpuk

    Hutang kartu kredit menjadi momok yang menyeramkan. Bila di akhir bulan mayoritas pendapatan pokokmu masuk ke dalam pembayaran tagihan cicilan, bisa jadi kamu masuk ke dalam golongan orang-orang yang bangkrut. Mungkin kamu merasa bisa tetap hidup dengan cara seperti ini.

    Tapi pertanyaannya adalah mau sampai kapan kamu hidup dengan model gali lubang tutup lubang. Kebutuhan mendesak barangkali jadi alasannya, tapi percayalah banyak ahli keuangan di luar sana tidak setuju dengan cara seperti itu.

    Bahkan bila kamu merasa putus asa dengan tagihan kartu kredit yang kamu miliki saat ini, jangan menyerah. Karena hutang-hutang tersebut pasti bisa kamu bayarkan, dengan cara-cara di bawah ini.

    #1 Jangan Denial, Hadapi Ini Semua

    Salah satu hal terpenting yang harus kamu pahami adalah memahami bahwa ini semua adalah masalah yang harus diselesaikan. Jangan menganggap bahwa ini bukanlah masalah yang tidak perlu dibesar-besarkan.

    Hadapi saja fakta bahwa kamu memiliki lonjakan hutang akibat pengelolaan keuanganmu yang tidak tepat. Sehingga kemudian kamu memiliki keinginan yang besar untuk memperbaiki hal-hal semacam ini.

    Lebih jauh lagi dengan memutuskan untuk menghadapi masalah hutang ini, biasanya kamu akan lebih tenang dan bisa berpikir dengan lebih jernih. Konsekuensinya, tentu saja kamu akan mampu mulai membuat perencanaan keuangan untuk melunasi hutang-hutang tersebut.

    Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Pengajuan Kartu Kredit Tidak Disetujui

    #2 Belajar Membuat Laporan Keuangan

    Banyak yang bilang kalo ide soal membuat laporan keuangan adalah omong kosong. Terutama bagi para Generasi Z dan Millenials yang masih berpendapatan terlalu kecil. Percaya atau tidak, yang terpenting adalah prosesnya lho!

    Omong kosong atau tidak kembali lagi dengan seberapa disiplinnya kamu di dalam merencanakan keuangan dan stick to the plan. Bagaimana kamu bisa terus disiplin di dalam mematuhi rambu-rambu yang kamu buat sendiri.

    Di awal-awal pasti kamu akan kesulitan, namun perlahan kamu akan mulai memiliki kontrol terhadap keuanganmu sendiri. Bila sudah demikian artinya keadaan sudah berbalik. Semula kamu yang dikontrol keuangan, dan saat ini kamulah kaptennya!

    Hal inilah yang sebenarnya harus didapatkan dari orang-orang yang baru belajar membuat laporan keuangan. Tidak peduli seberapa kecil pendapatan kamu, dengan membuat laporan keuangan kontrol keuanganmu akan semakin baik.

    Bila merasa kesulitan, toh saat ini banyak sekali aplikasi yang memudahkanmu dalam hal ini. sebut saja YNAB (You Need A Budget), PocketGuard, Stash, Digit, Personal Capital, dan Mint.

    Baca Juga : Cicilan Tanpa Kartu Kredit 

    #3 Mencari Nasihat Profesional / Konselor Keuangan

    Sudah menjadi anekdot yang umum, ketika seseorang yang mengalami masalah keuangan justru ‘dipaksa’ membayar konselor keuangan yang membutuhkan uang dalam jumlah besar.

    Eits, tungu dulu. Tampaknya gambaran semacam itu sudah kamu harus buang jauh-jauh. Tidak ada salahnya sama sekali bagi kamu yang sedang mengalami masalah keuangan untuk mencari jasa penasehat keuangan.

    Toh memang mereka bekerja, selain dengan orang-orang yang ingin mengelola aset, juga dengan orang-orang yang yang mengalami masalah keuangan.

    Misalnya saja Akbar’s Financial Check Up yang mengklaim bahkan seorang karyawan dengan gaji 2 juta rupiah per bulan saja sudah bisa mendapatkan layanan dari mereka. Hal ini sangat bergantung dari kebutuhan klien mereka masing-masing.

    Artinya sekarang, tinggal dicari deh. Apakah ada kemauan dari dirimu untuk membenahi keuangan yang berantakan tersebut atau tidak?

    Baca juga: Pinjam Sekarang Bayar Nanti Pakai Indodana

    #4 Komitmen untuk Membayar Hutang

    Bila sudah membuat perencanaan keuangan yang matang, bisa membuat laporan keuangan yang baik, saatnya kamu mulai berkomitmen untuk membayar seluruh tagihan kartu kredit yang kamu punya.

    Sisihkan sebagian dari pendapatan yang kamu miliki untuk mulai membayar hutang-hutang yang sudah menumpuk tersebut. Selain itu selama progres pembayaran hutang, hindari penggunaan kartu kredit untuk hal-hal “tidak penting”.

    Makan malam di mall, barang-barang gawai yang sepertinya tidak akan terlalu dipergunakan nantinya. Hmm, tahanlah sedikit keinginanmu untuk hal-hal semacam itu!

    #5 Minimum Payment adalah Akar Permasalahan

    Salah satu penyebab mengapa seseorang bisa memiliki tagihan kartu kredit berkepanjangan adalah karena pilihan untuk membayar tagihan dalam batas minimal.

    Memang tagihan minimal ini terlihat kecil di atas kertas, namun secara perhitungan matematis bunga yang harus dibayarkan oleh orang-orang dengan pilihan ini justru jauh lebih besar ketimbang yang sebaliknya.

    Selain itu biasanya dengan pilihan minimum payment, tenggat waktu pembayaran menjadi semakin panjang. Artinya semakin lama kamu akan terlilit dengan hutang.

    Baca Juga : Cara Apply Kartu Kredit BRI 

    #6 Melacak Pengeluaran

    Masih berhubungan dengan laporan keuangan yang baik, salah satu komponen penting yang harus selalu dilakukan adalah pelacakan pengeluaran.

    Seringnya, kita melakukan pengeluaran-pengeluaran rutin yang tidak terhitung namun memakan biaya yang sangat besar. Misalnya kamu yang punya mobil dengan bensin Rp 100.000,- per hari, padahal dengan ojek online pengeluaran bisa ditekan hingga Rp 40.000,- per hari.

    Angkanya terlihat kecil, karena dikeluarkan secara rutin dan tanpa sadar. Tapi kelebihan Rp 60.000,- itu bila dikali 20 hari kerja menjadi Rp 1,2 juta. Uang yang cukup banyak untuk membantumu membayar tagihan-tagihanmu bukan?

    #7 Cerita Kepada Orang Terdekat

    Percaya atau tidak, ketika kamu mulai banyak bercerita kepada orang-orang terdekat maka kamu akan kaget. Karena ternyata banyak sekali orang-orang terdekatmu yang mengalami hal serupa denganmu.

    Hal ini tidak mengherankan, lantaran bicara soal keuangan adalah hal yang sangat tabu. Apalagi di Indonesia yang cenderung tertutup soal hal-hal semacam ini.

    Akibatnya kamu seringkali merasa hanya sendiri di dalam masalah ini. Kamu lebih sering melihat orang-orang terdekatmu bisa bersenang-senang dengan gaji yang mereka miliki, padahal tanpa kamu sadari mereka punya masalah yang sama.

    Percaya atau tidak hal ini kemudian akan memunculkan moral support. Yang pada akhirnya bisa membantumu memulihkan semangat kembali untuk keluar dari jeratan hutang.

    Baca Juga : Cara Apply Kartu Kredit BCA 

    Top Up e-Wallet

    Artikel Seru buat kamu

    Beli kebutuhan mu disini yah