Mungkin Anda masih sangat awam dengan teknologi yang satu ini. Ya, Pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN merupakan pembangkit tenaga panas dimana sumber panasnya adalah reaktor nuklir. Untuk lebih jelasnya silahkan membaca penjelasan dibawah ini
Seperti di semua stasiun tenaga termal konvensional pada umumnya, panas digunakan untuk menghasilkan uap yang menggerakkan turbin uap yang terhubung ke generator listrik yang menghasilkan listrik. Listrik yang dihasilkan kemudian didistribusikan dan dijual ke masyarakat dan dapat dapat digunakan untuk menyalakan laptop, TV, dan lain lain.
Perbedaan antara berbagai jenis instalasi listrik yang ada di sumber energi adalah pembangkit tenaga nuklir menggunakan panas yang dilepaskan dalam reaksi fisi nuklir dari atom tertentu. Pada pembangkit listrik termal, sumber panas (energi panas) berasal dari pembakaran satu atau lebih banyak bahan bakar fosil seperti batubara, gas alam dan bahan bakar. Sementara pada pembangkit listrik thermoelectric solar, sumber energy yang digunakan adalah radiasi matahari.
Energi termal yang digunakan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir untuk menghasilkan energi listrik dihasilkan oleh reaktor nuklir. Dalam reaktor, reaksi fisi rantai terjadi secara terkendali. Elemen yang fisi, bahan bakar nuklir, adalah uranium alami atau uranium yang diperkaya. Uranium murni adalah uranium alami dengan rasio isotop uranium-235 yang lebih tinggi.
Selain reaktor, pembangkit listrik tenaga nuklir selalu terdiri dari turbin uap, alternator, dua atau tiga sirkuit – menara pendingin kondenser primer, sekunder dan tersier – dan satu atau lebih yang biasanya berisi air. Efisiensi totalnya antara 30% sampai 40%.
Masa pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir biasanya dilakukan dalam kurun waktu sekitar tiga puluh tahun. Masalah utama yang dihadirkan dalam penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir ini adalah pengelolaan limbah nuklir yang dihasilkan.
Pada tanggal 23 April 2014, menurut laporan IAEA (International Atomic Energy Agency) ada 449 reaktor tenaga nuklir yang beroperasi di 31 negara yang keseluruhan reaktornya telah menyuplai 17% daya listrik diseluruh dunia.
Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Listrik dihasilkan oleh reaktor nuklir untuk pertama kalinya pada tanggal 3 September 1948 di Reaktor Grafit X-10 di Oak Ridge, Tennessee di Amerika Serikat, yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang menyalakan bola lampu. Eksperimen kedua yang lebih besar terjadi pada tanggal 20 Desember 1951 di stasiun eksperimental EBR-I dekat Arco, Idaho di Amerika Serikat.
Pada tanggal 27 Juni 1954, pembangkit tenaga nuklir pertama di dunia yang menghasilkan listrik untuk jaringan listrik mulai beroperasi di kota Soviet Obninsk.
Pembangkit listrik skala penuh pertama di dunia, Calder Hall di Inggris, dibuka pada tanggal 17 Oktober 1956. Pembangkit listrik skala penuh pertama di dunia semata-mata ditujukan hanya untuk produksi listrik (Balai Calder juga dimaksudkan untuk memproduksi plutonium). Pembangkit listrik Shippingport di Amerika Serikat, dibuat dan mulai terhubung ke jaringan pada tanggal 18 Desember 1957.
Apa itu Reaktor Nuklir?
Reaktor nuklir adalah jantung stasiun pada Pembangkit Listrik Tenaga Listrik. Di bagian tengahnya, panas inti reaktor dihasilkan oleh fisi nuklir terkendali. Dengan panas ini, pendingin dipanaskan saat dipompa melalui reaktor dan dengan demikian menghilangkan energi dari reaktor. Panas dari fisi nuklir digunakan untuk menaikkan uap, yang mengalir melalui turbin, yang pada gilirannya menghidupkan generator listrik.
Cara sederhana Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir bekerja
Pada pembangkit tenaga nuklir, energi diekstraksi dari inti atom melalui pembagiannya (fisi nuklir). Atom memiliki ikatan internal yang menyatukan subpartikel mereka (elektron, neutron dan proton). Ketika dibagi, ikatan ini pecah dan melepaskan energi ikatan dalam di dalam atom yang mengikat partikel yang terpisah.
Fisi nuklir dihasilkan secara artifisial dan terkendali. Dalam hal ini, sebuah neutron ditembakkan ke atom dari unsur kimia besar, partikel kecil pada kecepatan tertentu, yang menghancurkan atom (menghancurkan nukleusnya, dibentuk oleh neutron dan proton yang dihubungkan oleh ikatan yang sangat energik) dalam reaksi nuklir eksotermik, sehingga banyak energi dilepaskan dalam bentuk panas (thermal energi).
Energi panas ini kemudian digunakan untuk menguapkan air, dan uapnya digunakan untuk memutar turbin yang pada akhirnya akan menghasilkan listrik yang Anda gunakan sehari hari.
Apa itu limbah nuklir?
Salah satu masalah utama dalam penggunaan energi nuklir adalah pengelolaan limbah nuklir karena sangat berbahaya dan sulit dihilangkan. Apa itu limbah nuklir?
Limbah nuklir adalah limbah yang mengandung bahan radioaktif. Limbah radioaktif biasanya merupakan produk sampingan dari pembangkit tenaga nuklir dan aplikasi lain dari fisi nuklir atau teknologi nuklir, seperti penelitian dan pengobatan. Limbah radioaktif berbahaya bagi semua bentuk kehidupan atau lingkungan dan pembuangan limbahnya telah diatur oleh instansi pemerintah untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Radioaktivitas secara alami meluruh dari waktu ke waktu, jadi limbah radioaktif harus diisolasi dan dibatasi di fasilitas pembuangan yang tepat untuk jangka waktu yang memadai sampai tidak lagi menimbulkan ancaman.
Limbah radioaktif waktu harus disimpan tergantung pada jenis isotop limbah dan radioaktif. Pendekatan saat ini untuk mengelola limbah radioaktif adalah pemisahan dan penyimpanan untuk limbah berumur pendek, pembuangan di permukaan dekat untuk limbah tingkat rendah dan beberapa tingkat menengah, dan penguburan atau pemindahan / transmutasi dalam untuk limbah tingkat tinggi.
Apa yang dilakukan dengan limbah nuklir?
Limbah nuklir merupakan salah satu masalah utama yang berkaitan dengan energi nuklir. Jika limbah ini tidak ditangani dengan baik, limbah ini sangat berbahaya bagi populasi dan lingkungan.
Limbah radioaktif dapat diklasifikasikan menurut karakteristik fisik dan kimia serta aktivitasnya.
- Limbah nuklir tingkat tinggi, tersusun dari unsur bahan bakar yang telah dibuat.
- Limbah nuklir aktivitas sedang adalah radionuklida yang diproduksi dalam proses fisi nuklir.
- Limbah nuklir tingkat rendah pada dasarnya adalah alat, pakaian dan bahan lain-lain yang digunakan untuk pemeliharaan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Menurut Wikipedia, pengelolaan limbah radioaktif di Indonesia sudah tertulis jelas pada peraturan yang ada di Undang-Undang Republik Indonesia.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, Bab VI Pengelolaan Limbah Radioaktif Pasal 23, Pengelolaan limbah radioaktif dilaksanakan oleh Badan Pelaksana.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Pasal 5 dan penjelasannya ditentukan bahwa Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) adalah instansi pengelola limbah radioaktif. Selain itu, limbah radioaktif juga diatur dalam Peraturan pemerintah No. 27 tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif.
Dengan demikian, BATAN merupakan satu-satunya institusi resmi di Indonesia yang melaksanakan pengelolaan limbah radioaktif. BATAN memiliki satu Pusat yang khusus bertugas dalam pengelolaan limbah radioaktif yaitu Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR).
Bagi industri atau rumah sakit yang menghasilkan limbah radioaktif dapat mengirim limbahnya ke PTLR. Pengelolaan limbah radioaktif di Indonesia diawasi pelaksanaannya oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
Itulah beberapa penjelasan kami tentang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah wawasan Anda ya!