Follow Us

  • Share

    Alasan Bisnis Seringkali Gagal, Yuk Hindari!

    Percaya atau tidak, di tahun 2021 ini jumlah pebisnis pemula yang ada di Indoensia meningkat pesat. Dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, apalagi bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

    Barangkali kamu adalah salah satunya. Hal ini tidak lepas dari perubahan paradigma yang ada. Bila dulu kebanyakan orang merasa bekerja jauh lebih aman secara finansial, lain halnya dengan generasi muda saat ini.

    Nah, tapi bukan tidak mungkin sebuah bisnis bisa hancur. Apalagi bila pengelolaannya tidak profesional, atau malah kamu salah satunya? Tenang, karena kami punya beberapa tanda bisnis akan gagal.

    Perhatikan, dan semoga kamu bisa memperbaikinya ya!

    Baca Juga Strategi Pemasaran Agar Bisnis Tokcer

    #1 Tidak Memahami Produk

    desain produk

    Salah satu kesalahan utama para pelaku bisnis pemula adalah tidak memiliki pemahaman yang baik soal produk yang mereka jual. Hal ini lantaran kebanyakan hanya melakukan ATM (Amati-Tiru-Modifikasi) saja.

    Tentu tidak salah, akan tetapi bila sudah mulai besar maka metode ATM ini sudah harus ditinggalkan. Kamu harus mulai mengembangkan produkmu dengan benar, sambil memahami keinginan pasar.

    Dengan memahami apa yang diinginkan pasar, kamu bisa membuat produk yang tepat sasaran. Tujuan utamanya adalah agar efisiensi bisnis yang kamu jalankan bisa meningkat dengan tajam.

    Lebih jauh lagi, saat ini ada banyak tools yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan sebuah produk kok. Mulai lah dari permasalahan yang ada, dan solusi apa yang bisa kamu berikan. Solusi tersebut lah yang seharusnya dikembangkan menjadi sebuah produk.

    Setelah itu barulah kamu bisa mengembangkan produk-produk turunan dari solusi yang telah kamu ciptakan di awal.

    #2 Tidak Memahami Pasar

    toko kopi

    Problem kedua adalah tidak memahami pasar secara keseluruhan. Salah satu hal penting yang harus kamu ingat adalah bahwa pasar selalu berubah-ubah mengikuti zaman dan tren. Hal ini amatlah penting.

    Karena saat awal-awal menciptakan brand dan produk biasanya kamu akan mempertimbangkan pasar. Tapi kami jamin banyak diantara para pebisnis pemula yang tidak aware terhadap perubahan perilaku pasar.

    Lebih jauh lagi, kamu yang memutuskan untuk berbisnis memang dituntut untuk selalu membaca berita. Kamu harus tahu apa yang sedang terjadi di luar, dan bagaimana masyarakat menyikapinya.

    Hal tersebut lantaran akan mencerminkan perilaku pasar secara umum. Dengan tidak memperhatikan perubahan zaman, dan tetap berpegang teguh pada rencana awal. Sehingga perlahan konsumen akan meninggalkan produkmu.

    #3 Terlalu Kaku

    anak marah

    Kesalahan yang juga cukup sering dilakukan oleh para pengusaha pemula adalah terlalu kaku terhadap rencana. Memiliki rencana yang matang memang awal dari keberhasilan, tapi kamu harus tahu kapan harus berhenti dan berubah.

    Hal ini tentu saja ada benarnya, tapi menurut kami ada saat-saat dimana kamu harus dipaksa untuk berubah. Bahasa kerennya sih pivoting.

    Ketika ada hal yang terjadi di luar rencana, apalagi hal tersebut menyangkut kondisi sosioekonomi negara secara keseluruhan (misalnya), tentu harus ada rencana yang diubah. Tanpa fleksibilitas ini, kami jamin perlahan bisnismu bisa menurun.

    #4 Tidak Memiliki Visi yang Jelas

    gunung

    Meski terdengar begitu normatif, visi perusahaan yang jelas merupakan langkah awal bertahannya sebuah perusahaan. Banyak sekali pengusaha pemula yang tidak menentukan visi perusahaan di awal.

    Pada akhirnya perusahaan yang dijalankan menjadi terlalu fleksibel, mudah terbawa arus, dan akhirnya konsumen mereka pun kebingungan sebenarnya apa yang dicari oleh perusahaanmu.

    Memang menjadi perusahaan yang terlalu kaku tidak bisa dibenarkan. Tapi sebaliknya ketika kamu tidak memiliki visi perusahaan, maka perusahaan yang kamu jalankan justru bisa tidak jelas arah geraknya.

    #5 Terlalu Fokus Pada Hal yang Salah

    fokus

    Salah kaprah kalau menurutmu fokus adalah mengerjakan sesuatu secara terkonsentrasi pada satu atau dua hal. Arti dari fokus sesungguhnya adalah bisa memilih untuk tidak mengerjakan hal yang tidak perlu dikerjakan.

    Para pebisnis pemula, apalagi yang belum memiliki mentor, umumnya melakukan kesalahan ini. Banyak diantara mereka yang mengerjakan hal yang tidak perlu, atau sebenarnya perlu tapi belum dibutuhkan saat itu.

    Untuk yang satu ini menurut kami, salah satu solusi terbaik yang bisa kamu ambil adalah mencari mentor. Kamu yang masih bingung untuk fokus, boleh banyak-banyak berbicara dengan orang-orang yang sudah berhasil dengan bisnisnya lebih dahulu.

    Mulailah dengan menceritakan model bisnismu, visi perusahaan, hingga apa yang sedang kamu lakukan saat ini. Setelah itu mintalah pendapat dan nasehat dari yang bersangkutan.

    #6 Terlalu Sibuk Mengamati Pesaing

    persaingan

    Menganalisis pesaing dan cara mereka berbisnis di dalam industri yang sama memang penting. Tapi jangan sampai kamu justru terlalu sibuk memperhatikan pesaing usahamu tersebut, sampai lupa mengurusi usaha sendiri.

    Para pengusaha pemula, seringnya bukan menganalisis pesaing. Akan tetapi malah menjadikan pesaing sebagai tekanan, yang kemudian membuat kamu tidak fokus.

    Pesaing membuat terobosan A, lalu kamu kejar membuat terobosan yang sama. Pesaing membuat produk B, lalu kamu buat produk B yang sama persis. Percayalah hal semacam ini hanya akan membuat perusahaanmu terpuruk.

    Hal ini disebabkan, masing-masing perusahaan tentu saja memiliki sumber daya manusia dan sumber daya keuangan yang berbeda-beda. Kamu harus tahu apa yang perusahaanmu miliki, dan maksimalkan hal tersebut.

    Adapun mengamati pesaing, boleh kamu lakukan sebagai salah satu bentuk analisis usaha. Lagipula mengamati pesaing sebaiknya kamu lakukan di awal lho, tujuannya agar kamu mampu membuat produk yang berbeda.

    #7 Tidak Memiliki Pencatatan Keuangan yang Baik

    kalkulator

    Pencatatan keuangan merupakan fondasi terbaik yang harus kamu miliki. Terlepas dari jenis bisnis yang kamu jalankan, atau bahkan skala bisnis yang sedang kamu jalankan. Bisnis mikro dan kecil sekalipun butuh pencatatan keuangan yang baik.

    Kalau belum mampu membayar seorang akuntan, setidaknya pelajari neraca keuangan sederhana. Hal yang begitu sederhana ini bisa menyelamatkan perusahaanmu dari kebangkrutan.

    Dari pencatatan keuangan yang baik, kamu bisa menentukan arah bisnis, menentukan strategi bisnis, hingga mengevaluasi proses bisnis yang masih belum baik. Dari sini kamu bisa meneylamatkan banyak sekali uang-uang keluar yang tidak perlu.

    Baca Cara Membuat Laporan Keuangan

    #8 Tidak Memulai

    mager

    Nah, salah satu kata-kata bijak yang cukup terkenal dari Pak Bob Sadino adalah “Bisnis itu dilaksanakan, bukan didiskusikan atau dibicarakan”. Hal ini sangat relate kepada banyaknya pengusaha pemula saat ini.

    Apalagi kebanyakan para pengusaha pemula semacam ini datang dari kalangan anak muda, yang cenderung terpelajar. Salah satu ciri utamanya adalah, dengan membuat perencanaan yang begitu matang. Banyak sekali meeting dilakukan hingga eksekusi.

    Bagus? Tentu saja bagus. Akan tetapi jangan sampai karena kalian terlalu khawatir, banyak berdiskusi, hingga lupa melakukan eksekusi. Padahal esensi dari berbisnis itu sendiri ya dengan melakukan eksekusi. Kalau tidak dilakukan, bisnis seperti apapun tentu tidak akan mendatangkan keuntungan.

    Baca Juga 22 Peluang Usaha di Tahun 2021, Cara Dapat Bantuan Usaha 2021

    #9 Mempertahankan Orang yang Salah

    lagi kerja

    Ada salah satu prinsip yang cukup sering dipegang oleh banyak pendiri start up. Yakni tidak mempertahankan orang yang salah. Percaya atau tidak kesalahan nomor 9 ini sangat sering dilakukan oleh para pebisnis pemula.

    Apalagi bila bisnis yang dibangun berazas kekeluargaan, rekrutmen yang berdasarkan teman-teman dekat, dan sebagainya. Karena kedekatan emosional itulah yang kemudian membuat para pemimpin perusahaan enggan memberhentikan, atau sekadar mengubah job desc seseorang di dalam perusahaan.

    Percayalah, semakin lama orang tersebut kamu pertahankan. Maka akan semakin sulit kamu memutuskan hubungan pekerjaan dengan mereka, dan semakin merugi pula perusahaan yang kamu jalankan.

    #10 Malas Melakukan Evaluasi Berkala

    evaluasi

    Di dalam ilmu manajemen, ada banyak sekali metode evaluasi organisasi, project, dan tentu saja evaluasi perusahaan yang bisa dipelajari. Sebagai pengusaha pemula, kami sangat merekomendasikan kamu untuk melakukan evaluasi berkala.

    Salah satu teknik evaluasi yang bisa kamu coba misalnya dengan teknik POAC. Selain teknik POAC, masih banyak teknik manajemen yang bisa kamu pergunakan di dalam perusahaanmu.

    Yang penting jangan pernah malas di dalam melakukan evaluasi perusahaan secara berkala. Dengan melakukan evaluasi berkala, kamu akan tahu dimana saja letak kesalahan proses usaha tersebut, dan tentu memberikan kamu peluang untuk memperbaikinya.

    Penutup

    Ketika kamu menemukan salah satu gejala di atas menjangkiti perusahaan yang kamu jalankan, bukan berarti perusahaanmu sudah diambang kehancuran. Tapi sebaliknya, kamu justru memiliki kesempatan untuk memperbaikinya bukan?

    Semangat!

    Top Up e-Wallet

    Artikel Seru buat kamu

    Beli kebutuhan mu disini yah